Maha Besar Tuhan Pencipta Alam Semesta Seisinya.
Dari tidak ada kemudian ada, itulah kita sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa yang berasal dari ketiadaan menjadi ada karena dikehendaki Tuhan Semesta
melalui proses biologis sehingga terlahirlah kita di dunia ini.
Jika kita memandang konsep kehidupan ini dari sudut pandang ilmu
matematika, mungkin salah satu cabang ilmu matematika yang dapat
menjelaskan hal ini adalah KALKULUS. Tidak asing bagi yang telah belajar
matematika tentu telah mengenal apa itu Deferensial dan Integral.
Ya…..dua bahasan itulah yang paling dekat untuk mendeskripsikan
kehidupan ini. Mari kita renungi bagaimana kalkulus menjelaskan tentang
itu.
Deferensial
Ketika kita berumur kurang lebih 4 bulan di dalam rahim ibu kita,
ditiupkanlah ruh kehidupan pada diri kita beserta dengan segala
‘potensi’ anugerah dari Tuhan dan ketika kurang lebih 9 bulan 10 hari
(normal) ditugasilah kita menjadi khalifah di bumi Tuhan Yang Mahaesa.
Proses deferensiasi kita tersebut menjadikan kita sebagai mahluk
pengabdi kepada Tuhan. Tentu saja konsekuensinya kita di dunia ini
dituntut melakukan apa saja cipta karsa dan rasa sebagai manusia yang
mengandung muatan ibadah kepada-Nya.
Sebagai Fungsi Polinom lengkap
Perjalanan kita dalam kehidupan ini diibaratkan suatu fungsi (y) yang
ter-deferensial menjadi y’ (dy/dx) sehingga ada satu Konstan (C) yang
“hilang” akan tetapi sebenarnya hanya tidak ditampakkan oleh Tuhan
karena C yang hilang mengandung muatan ketetapan Tuhan atau dalam agama
Islam dinamakan Qadha’ yang harus ditempuh oleh manusia untuk menemukan
kembali C yang hilang tersebut dengan segala potensi yang kita miliki
dalam fragmen-fragmen kehidupan (taqdir) kita. Muatan C tersebut bisa
saja positif jika kita menaati aturan-aturan Tuhan dalam agama dan bisa
negatif jika kita menuruti hawa nafsu yang tidak terkontrol oleh hukum
positif universal tergantung kita mengisi fungsi y kita dengan nilai
variabel yang kita usahakan. Dengan kata lain C adalah seluruh muatan
amal kita dalam kehidupan fana ini, sehingga C menjadi hal yang sangat
penting bagi manusia itu sendiri. Seberapa penting C itu bagi diri
kita? Mari kita ikuti deskripsi integral kehidupan.
Kembali utuh menjadi F(x)
Setelah kita menyentuh batas akhir perjalanan hidup yang telah
digariskan Tuhan, kita menjadi suatu fungsi yang terintegralkan menjadi
fungsi y secara utuh plus dengan nilai C yang telah kita usahakan di
dunia…habislah kita sebagai fungsi dy/dx. Nah, nilai C yang kita
usahakan di dunia yang muncul akibat segala upaya kita di dunia itulah
yang akan ditanyakan oleh Tuhan seru sekalian alam. Tuhan Maha Besar
yang segala kesempurnaan hanyalah milik-Nya saja. Tentu coreng moreng C
yang kita dapatkan menjadi sangat penting karena C itulah kita akan
ditentukan apakah kita akan menghuni kapling surga atau neraka. Semoga
kita termasuk yang mendapat petunjuk dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha
Pengasih lagi Penyayang.
Diferensial dan Integral ^_^
sumber : http://asadurrofiq.wordpress.com/filosofi-matematika-dalam-kehidupan/
0 comments :
Post a Comment